Mungkin bagi pengguna (user) sosial media, Stories adalah hal yang ikut-ikutan (berawal dari snapgram, instagram, whatsapp, path dan kemudian facebook). Kabarnya twitter juga akan membuat fitur serupa.
Padahal secara teknis (menurut pandangan saya), fitur itu dibuat untuk memangkas dan meminimalisir database agar dapat dihapus secara otomatis dalam jangka waktu 24 jam setelah data itu diinput. Karena dengan aktivitas pengguna yang semakin tinggi dan intensitas menyebarkan atau menginputkan data di sosial media.
Trik dan cara dengan fitur inilah solusi bagi para penyedia untuk menahan gempuran data yang masuk dari user.
Karena tak ada alasan penyedia untuk menghapus data user.
Pernah dengar server facebook disambar petir? Pastinya teman-teman sudah pada tahu. Nah menurut saya, itu hanyalah kabar hoax. Karena bisa jadi berita itu diterbitkan hanya sebagai alasan supaya memaksa kita untuk memaklumi kehilangan data kenangan kita di sosial media karena dengan alasan kecelakaan, kita tidak bisa menuntut ganti rugi. Padahal itu adalah tindakan penghapusan data secara massal demi meringankan beban database pada server.
Makanya dibuatkan fitur live dan stories. Supaya meringankan beban database dan server karena dibuat secara otomatis menghapus secara berjangka 24 jam sejak data itu dibuat.
Sekian dan semoga artikel tentang Rahasia Di Balik Live dan Stories di Sosial Media bermanfaat.
masuk akal jg sih ... pemikiran mu.
ReplyDeleteBetul juga sih ero.. saya juga sempat berpikir demikian :)
ReplyDeletehehehe.. thanks. semoga menjadi manfaat buat pembaca.
ReplyDelete