2 hari 3 malam di kota Kuching, Malaysia



22 September 2017
Cuaca cerah jiwa berpetualang pun telah siap sedia

Waktunya berpamitan dengan pihak Sabah Tourism Board setelah 5 hari kami habiskan waktu liburan seru disini.  Perjalanan tim Blogger Indonesia akan dilanjutkan ke Sarawak sebelum semua kembali ke kota masing-masing.

Pak Jun masih setia mengantar kami dari hotel menuju Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu hari itu. Kami menggunakan Air Asia menuju Sarawak. Perjalanan kali ini pun cukup lama sekitar 1 jam 30 menit dan kami mendarat dengan aman sentosa di Bandar Udara Internasional Kuching.

Sesampainya disana kami disambut oleh Aunty Ana (guide kami selama di Sarawak) dengan senyum ramah dan rautan keibuan yang membuat kami langsung akrab. Ia kemudian mengantarkan rombongan kami menuju Imperial Riverbank Hotel, tempat menginap selama di Sarawak.


Imperial Riverbank Hotel terletak di pusat kota Kuching tepatnya di Jalan Tunku Abdul Rahman yang mana juga satu lokasi dengan ikon kenamaan kota tersebut yaitu Waterfront Kuching. Posisi strategis dan didukung dengan full service dari hotel tentunya benar-benar melengkapi tur terakhir kami di negara ini.







Kalimantan Barat punya Singkawang, Kuching punya Siniawan. Lah, kok gitu? Iya dong, soalnya jika dilihat-lihat dari gaya arsitektur bangunan dan suasana yang ada, Siniawan adalah Singkawang-nya Kuching. Ornamen khas oriental china, lampion merah yang bergelantungan, kursi-kursi tersusun rapi dan sederet penjaja makanan khas daerah menjadi satu dalam semaraknya suasana Siniawan Old Town. Namanya juga serumpun budaya kita kurang lebih sama.








Saatnya icip-icip kuliner lezat di Top Spot Seafood. Puas bersantai di Siniawan akhirnya kami memutuskan untuk meluncur ke salah satu spot makan terbaik di Kuching yakni Top Spot Seafood. Konsepnya yang penuh dengan kedai makanan alias food court dan letaknya yang berada di lantai 3 membuat area ini menjadi pilihan favorit para turis untuk bersantap malam menikmati hidangan laut yang menggugah selera serta menikmati indahnya pemandangan Kuching dari atas.







Mulai dari tumis pakis, sotong masak kecap, kepiting asam pedas, ikan rempah, udang goreng, sup kepiting telah tersaji rapi hasil pesanan kami. Pecinta seafood wajib mengunjungi tempat ini, banyak menu unik yang tersedia disini seperti Ocien (Oyster Cien) dan Ikan mentah umai.

Perut kenyang hati pun senang. Ya begitulah keadaan kami setelah puas menyantap habis semua hidangan seafood nan lezat malam itu. Niat awal kami, ingin segera langsung kembali ke hotel untuk beristirahat namun setelah dipikir-pikir, sayang jika waktu yang tersisa tidak dimanfaatkan, terlebih lagi ini adalah hari terakhir liburan di negara orang.

Alhasil kami menyempatkan diri berkunjung ke Waterfront Kuching. Sungguh pemandangan yang menakjubkan pada saat semua lampu menyala di malam hari membuat penampakan Gedung Dewan Undangan Negeri Sawarak terlihat sangat megah.






Semakin larut pengunjung di Waterfront semakin ramai, tak kalah dengan jumlah pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya. Lantunan dari sejumlah musisi jalanan pun menambah seru penutup jalan-jalan malam kami.

Lokasi yang luas serta dilengkapi dengan fasilitas wifi yang kencang membuat lokasi Waterfront Kuching ini sangat cocok sebagai tempat untuk bersantai bersama keluarga sembari menikmati pemandangan kota.

Jika ingin menikmati keindahan kota dengan transportasi air juga bisa berkeliling menggunakan Sarawak River Cruise. Wiiih, asik banget deh!
Rasanya sudah cukup berkeliling hari ini, kami serombongan yang berjumlah 11 orang akhirnya memutuskan kembali ke hotel untuk beristirahat dan menyiapkan diri untuk kegiatan esok hari.






Pagi-pagi sekali kami melanjutkan perjalanan terakhir yaitu ke Bako National Park. Dibawa dengan bas pesiaran dan kemudian kami diantar ke pangkalan speed boat. Dengan menggunakan speed boat, kami berjumlah 13 orang berada dalam 1 speed boat dan menuju ke sebuah pulau yang berada pada kawasan Bako National Park. Kira-kira menempuh perjalanan air selama 30 menit.








Tiba di Bako National Park, kami diberikan arahan orang aunty Ana dan ia menunjukkan beberapa spot yang bagus untuk berfoto. Dengan segala ke-alay-an kami, tanpa memikirkan bahaya, beberapa dari kami, termasuk saya, langsung mendaki bebatuan yang tegak berdiri untuk berdiri disitu agar mendapatkan foto yang bagus.






Kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke dalam area hutan untuk melihat Bekantan atau yang biasa orang Malaysia menyebutnya, Kera Belanda perawakkannya yang mirip seperti bule. Sebelum itu, kami disambut oleh kera-kera kecil dan babi hutan yang berkeliaran di sekitaran area.


Suasana ketika melihat Bekantan berlarian di atas pohon.


Berputar arah, kami menuju berbukitan untuk mendaki dan melihat area hutan bakau. Naik, naik dan naik ke perbukitan sembari mendengarkan aunty Ana dan bang Kevin menjelaskan apa saja yang ada di bukit itu. Sempat singgah sebentar ketika menemukan tanaman yang dilindungi.






Tak sampai habis melintasi perbukitan. Baru setengah jalan, beberapa dari kami meminta untuk putar balik dan menuju ke camp. Karena sudah mulai lelah dan haus. Persediaan air yang kami bawa sudah habis dan kebetulan memang beberapa orang di antara kami belum sarapan. Dan akhirnya kami semua memutuskan untuk kembali ke camp.

Di camp, kami disediakan makan sepuasnya. Tapi dengan syarat tidak boleh nambah. Berbagai macam ragam makanan dan didampingi dengan buah-buahan sebagai dessert. Setelah kenyang, kami segera bersiap untuk kembali ke kota karena sudah sore.

Sesampai di hotel, kami hanya mandi dan ganti pakaian, kemudian melanjutkan ke Waterfront untuk membeli oleh-oleh khas Kuching. Setelah itu, hari pun semakin larut, kami kembali ke hotel dan istirahat.

Keesokkan paginya, waktu kami telah habis untuk menikmati Malaysia dan kami menuju ke Bandar Udara Internasional Kuching untuk kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Air Asia.
Semoga masih bisa mendapatkan kesempatan untuk menjelajahi Malaysia di kota lainnya.




Terima kasih Sarawak Tourism Board dan Air Asia yang mendukung perjalanan indah kami. Sungguh perjalanan yang mengesankan dan membuat saya terutama, mendapatkan banyak pelajaran yang bisa dibawa pulang dan diceritakan. Sekali lagi terima kasih.

omgoegel

Hopefully article about 2 hari 3 malam di kota Kuching, Malaysia useful for Om Goegel loyal readers. Know more about me, please read more on WHO AM I? page. Great thanks.

Number of Posts:

8 comments:

  1. Waaah jadi pengen kesana. Ntar ajak2 yaaa

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Kereeeen foto2nya. Mau dong foto2 disana bang..

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. hutan bakaunya sama kayak di taman mangrove Mempawah nggak ya...
    jangan lupa baca juga taman mangrove mempawah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih kurang mirip gus. Cuma disini lebih teratur dan fasilitas buat kita berkeliling lebih mudah aksesnya. Sudah disiapkan jalan yang bagus dan aman.

      Delete
  6. Eh aku sampai sekarang masih terbayang-bayang lagu yang dibawakan pengamen itu. Membuat aku jatuh cinta pada Sarawak 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaupun buta, tapi Allah selalu berlaku adil memberikan dia kelebihan itu. Jadi pengen kesana lagi.

      Delete

RULES:
1. Hindari komentar SARA, porno, atau melanggar HAM
2. Disini bukan zona pertikaian (silahkan bertikai di ring lain)
3. Link tidak jelas serta mengarah ke pelanggaran kode etik dan hukum yang berlaku adalah HARAM disini
4. Penulis tidak bertanggung jawab atas apapun bentuk efek samping dari penyalahgunaan atau penyalahartian terhadap apapun konten dari blog ini
5. Penulis memiliki hak untuk menolak/menghapus komentar yang dianggap melanggar pasal-pasal di atas

PS:
“Jadilah orang yang sopan dan cerdas dalam berkomentar”.
Ask if you are not sure and/or don’t know or eager to know more,
Give solution if you found any errors, stop komentar-komentar kosong!

Contact Form

Name

Email *

Message *